for any of you who opened this blog,
I hope this blog useful for all of us.
Although there are still many shortcomings, but the important of this is all of us still HEPI IN HEPI OUT
:D

Senin, 15 April 2013

PENILAIAN BERBASIS KELAS

1.      Pengertian Penelitian Berbasis Kelas
Penilaian berbasis kelas adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan data dan informasi tentang hasil belajar peserta didik untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

2.      Tujuan dan Fungsi Penilaian Berbasis Kelas
Tujuan umum penilaian berbasis kelas adalah untuk memberikan penghargaan terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik dan memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran.
Fungsi penilaian berbasis kelas bagi peserta didik dan guru adalah untuk :
(1). Membantu peserta didik dalam mewujudkan dirinya dengan mengubah atau mengembangkan perilakunya kea rah yang lebih baik dan maju.
(2). membantu peserta didik mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya.
(3). Membantu guru menetapkan apakah strategi, metode, dan media mengajar yang digunakannya telah memadai.
(4). Membantu guru dalam membuat pertimbangan dan keputusan administrasi.

3.      Obyek Penilaian Berbasis Kelas
Sesuai dengan petunjuk pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, maka obyek penilaian berbasis kelas adalah:
(1).    Penilaian kompetensi dasar mata plajaran, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran tertentu.
(2).    Penilaian kompetensi Rumpun pelajaran, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan rumpun pelajaran.
(3).    Penilaian kompetensi lintas kurikulum, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat dan kecakapan hidup yang harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan.
(4).    Penilaian kompetensi tamatan, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan jenjang tertentu.
(5).    Penilaiian terhada pencapaian keterampilan hidup. Kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar perlu dinilai sejauh mana kesesuaiannya dengan kebutuhan mereka untuk dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan kehidupannya. Jenis kecakapan hidup yang perlu dinilai, antara lain keterampilan diri (keterampilan personal), keterampilan berpikir rasional, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.

4.      Domain dan Alat Penilaian Berbasis Kelas
Ditinjau dari dimensi kompetensi yang ingin dicapai, domain yang perlu dinilai meliputi :
(1).    Domain Kognitif, yang meliputi:
a.    Tingkatan hafalan, mencakup kemampuan menghafal verbal atau menghafal paraphrase materi pembelajaran berupa fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
b.    Tingkatan pemahaman, meliputi kemampuan membandingkan, mengidentifikasi karakteristik, menggeneralisasi, dan menyimpulkan.
c.    Tingkatan aplikasi, mencakup kemampuan menerapkan rumus, dalil atau prinsi terhadap kasus-kasus nyata yang terjadi di lapangan.
d.   Tingkatan analisis meliputi kemampuan mengklasifikasi, menggolongkan, memerinci, mengurai suatu objek.
e.    Tingkatan sintetis meliputi kemampuan memadukan berbagai unsur atau komponen, menyusun, membentuk bangunan, mengarang, melukis, menggambar, dan sebagainya.
f.     Tingkatan evaluasi/penilaian mencakup kemampuan menilai terhadap objek studi dengan menggunakan kriteria tertentu.
(2).    Domain Psikomotor, yang meliput:
a.    Tingkatan penguasaan gerakan awal berisi kemampuan peserta didik dalam menggerakkan sebagian anggota badan.
b.    Tingkatan gerakan semirutin meliputi kemampuan melakukan atau menirukan gerakan yang melibatkan seluruh anggota badan.
c.    Tingkatan gerakan rutin berisi kemampuan melakukan gerakan secara menyeluruh dengan sempurna dan sampai pada tingkatan otomatis.
(3).    Domain Afektif
Berkenaan dengan ranah afektif, ada dua hal yang harus dinilai. Pertama, kompetensi afektif yang ingin dicapai dalam pembelajaran meliputi tingkatan pemberian respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi. Kedua, sikap dan minat peserta didik terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran. Adapun tingkatan domain afektif yang dinilai adlah kemampuan peserta didik dalam:
a.    Memberikan respons atau reaksi terhadap nilai-nilai yang dihadapkan kepadanya.
b.    Menikmati atau menerima nilai, norma, serta objek yang mempunyai nilai etika dan estetika.
c.    Menilai (valuating) dijintau dari segi baik-buruk, adil-tidak adil, indah-tidak indah terhadap objek studi.
d.   Menerapkan atau mempraktikkan nilai, norma, etika, dan estetika dalam perilaku kehidupan sehari-hari.

5.      Manfaat Hasil Penilaian Berbasis Kelas
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) dalam dokumen “Kurikulum Berbasis Kompetensi” mengemukakan hasil penilaian berbasis kelas berguna untuk:
(1).    Umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kemampuan dan kekurangannya, sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya;
(2).    memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar peserta didik sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remidiasi untuk memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya;
(3).    memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki  program pembelajarannya di kelas;
(4).    memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda.
(5).    memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada orang tua dan masyarakat tentang efektibitas pendidikan sehingga mereka dapat meningkatkan peran sertanya di bidang pendidikan.

6.      Jenis-Jenis Penilaian Berbasis Kelas.
Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004) mengemukakan jenis-jenis penilaian berbasis kelas, yaitu :
(1).    Tes Tertulis
(2).    Tes Perbuatan
(3).    Pemberian Tugas
(4).    Penilaian Proyek
(5).    Penilaian Produk
(6).    Penilaian Sikap
(7).    Penilaian Portofolio
Selanjutnya, Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) mengemukakan sperangkat alat penilaian dan jenis tagihan yang dapat digunakan dalam Penilaian Berbasis Kelas, antara lain: “kuis, pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan, laporan kerja praktik atau laporan praktikum, dan response atau ujian praktik”.


sumber :
            Arifin, Z . 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
            Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.
            Zainul, dkk. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.


3 komentar: